Fakta Menarik Tentang Bahasa Jepang

Bahasa Jepang dianggap terlalu sulit untuk dipelajari karena penulisan dan struktur katanya berkebalikan dengan bahasa masing-masing. Hanya grammar yang muncul terlebih dahulu untuk masing-masing bahasa.

Bahasa Jepang memakai partikel untuk mengidentifikasi fungsi grammar, dan partikel-partikel tersebut bisa ditempatkan langsung di balik kata-kata untuk menunjukkan masing-masing fungsinya. Sehingga dalam kalimat “Saya membaca buku di tempat tidur” dan “Mereka membeli pakaian di toko”, kata-kata “Aku” dan “Mereka” mendapatkan partikel yang sama (subjek atau penanda topik), kata “buku” dan “pakaian” juga mendapatkan partikel (penanda objek) yang sama.
Dalam susunan kalimat Bahasa Jepang akan menjadi “Saya (subjek) tidur dalam buku (objek) membaca” dan “Mereka (subjek) toko pakaian (objek) membeli”.
Namun yang menarik tentang perbedaan Bahasa Inggris dan Jepang adalah saat menunjukkan hubungan lawan kata (hitam dan putih, di sini dan di sana, utara dan selatan, dll), susunan Jepang dan Inggris pun berlawanan (putih dan hitam, di sana dan di sini, selatan dan utara, dll). Dalam kalimat sebelumnya, Anda dapat memikirkan preposisi ‘di’ sebagai partikel tempat, membuat ‘di tempat tidur’ menjadi ‘tidur dalam’ dan ‘di toko’ menjadi ‘toko di’. Dengan kata lain, preposisi berubah jadi post-posisi dalam Bahasa Jepang.
Sebenarnya, tata Bahasa Jepang tidak terlalu sulit untuk dipelajari. Anda hanya harus mengingat bahwa subjek berada di posisi awal, kata kerja ada di bagian akhir, dan segala hal selain itu ada di antaranya.
Hal menarik kedua tentang Jepang adalah bahwa semua bahasa cenderung mengadaptasi kata-kata dari bahasa lain saat belum ada kata baru yang dapat menjelaskan kata tersebut. Misalnya saja orang dengan Bahasa Inggris yang tetap memakai kata ‘sushi’, ‘karaoke’, ‘tsunami’, dll agar tidak perlu menjelaskan lebih panjang. Jepang tidak ada pengecualian untuk aturan bahasa universal, namun Jepang cenderung untuk menerima kata-kata asing walaupun kata-kata Jepang sudah umum digunakan.
Hal menarik ketiga tentang Bahasa Jepang, adalah daripada mengembangkan gaya menulis sendiri, Bahasa Jepang memakai banyak huruf China (Hanzi) sejak sekitar 14 atau 15 abad silam. Hanzi kebanyakan memiliki arti dasar dan tunggal seperti ‘pohon’ atau ‘rumah’, namun kadang lebih dari satu pengucapan. (Misalnya Mandarin modern, Kanton, dll)
Masalahnya, huruf-huruf Cina tidak cocok dengan Bahasa Jepang. Namun bahasa-bahasa tersebut mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Pengucapannya pun disesuaikan dengan lidah orang Jepang.
Selain itu juga tergantung dari mana Bahasa Jepang meminjamnya, apakah dari utara, tengah, atau Cina bagian selatan. Pengucapannya kadang bermacam-macam meskipun polanya sama. Misalnya, huruf kanji (yang diambil dari huruf hanzi Mandarin ‘xing’) sekarang dibaca ‘ko’, ‘gyo’, atau ‘an’ di Bahasa Jepang modern.
Daripada menimbulkan kebingungan, Bahasa Jepang pun menulis kanji dan menciptakan cara pengucapan asli sesuai Bahasa Jepang. Kata kerja Jepang untuk pergi adalah ‘iku’ dan hari ini dapat ditulis dengan satu huruf kanji dan satu kana seperti ini: 行く

Tidak seperti China, ada kebutuhan untuk menambahkan tenses (bentuk lampau) di Jepang. Sehingga kanji berarti pada dasarnya tidak ada dengan sendirinya dalam Bahasa Jepang modern, tetapi jika Anda menambahkan beberapa kana (berasal dari kanji umum) maka akan berarti ‘pergi’ 行く, “jangan pergi” 行かない, ‘pergi (went)’ 行った, ‘tidak pergi’ 行かなかった, dan sebagainya. Hasilnya sangat fungsional dan kebanyakan orang dewasa berpikir bahwa kanji membuat Bahasa Jepang lebih mudah dibaca.

Berkata ‘Mengantuk’ atau ‘Ingin Tidur’ dalam Bahasa Jepang, Bagaimana Caranya

Untuk memberi tahu orang lain bahwa mereka sedang mengantuk, orang Jepang biasanya mengucapkan kata “Nemutai” (眠 た い (ね む た い). Dalam bahasa Indonesia Kata ini memiliki Arti “Aku mengantuk”. Jika ingin terdengar lebih formal, Anda dapat menambahkan kata “Desu”(で す) sehingga menjadi “Nemutai Desu” (眠 た い (ね む た いで す). 

Cara lain untuk mengekspresikan bahwa Anda tengah mengantuk adalah dengan mengucapkan kata “Nemui” (眠 い (ね む い) yang kurang lebih berarti “Aku Ngantuk”. Bisa juga dengan menggunakan kata “tsukareta” (疲 れ た (つ か れ た) yang berarti “Aku Lelah”.
Untuk memperkaya kosakata, Anda dapat mempelajari beberapa frase yang berhubungan dengan topik “Tidur” berikut ini:
  • () る / Hirune (wo) suru / Tidur Siang
  • い / Nezou warui ga / tidur dengan gelisah (banyak bergerak, melemparkan benda, menendang kasur seseorang)
  • 床 / nedoko / tempat tidur (kuno)
  • Ex. う/ Negoto wo iu / Berbicara saat tidur
  • / nechigaeru / keseleo leher saat tidur
  • / Utatane / tertidur
  • / goro ne / bermalas-malasan hingga Tertidur
  •  / zakone / tidur beramai-ramai sambil merumpi
  • 不足 / nebusoku / kurang tidur
  • い / Nemuri ga asai / tidur ringan
  • い / Nemuri ga Fukai / tertidur pulas
  • く / Nemuri ni tsuku / Tertidur
  • り/ Fukai Nemuri / Tidur nyenyak
  • る/ nemuru / Tidur selamanya (metafora untuk meninggal)
  • 永遠 く / Eien no Nemuri ni tsuku / Tidur selamanya, untuk mati
  • た / Nemutaku natte kitd / Aku mulai mengantuk
  • り / Inemuri / Tidur sebentar, tunda
  • る / kamin / tidur kilat
  • 症 / fuminshou / Insomnia
  • 睡眠 不足 / Suimin busoku / Kurang tidur
  • 睡眠 時間 / Jikan Suimin / Jam tidur
  • 睡魔う / Suima ga osou / Mengantuk tiba-tiba

Nama yang keren dan unik untuk Bayi dalam Bahasa Jepang & Artinya

Mencari nama yang unik dan keren untuk calon anak kesayangan Anda? Kami punya segudang nama funky dalam bahasa Jepang untuk anak lelaki atau perempuan yang bisa Anda pilih. Tentu saja, nama-nama ini tak hanya terdengar modern tapi juga memiliki arti yang indah.

Arti dari nama jelas sangat penting, karena bakal mencerminkan makna sifat yang melekat pada si anak tersebut. Untuk itu, para orangtua diminta bijak memilihkan nama untuk anaknya karena dapat mempengaruhi peruntungan nasib dan kepribadian seorang anak setelah Ia beranjak dewasa.
Berikut adalah nama-nama pilihan dalam bahasa Jepang untuk anak laki-laki dan perempuan Anda,
Abjad
Nama anak Laki-laki
Nama anak Perempuan
A
AKEMI : Senja Hari.
AKENO : bersinar cerah lapangan.
AKIHIKO : Pangeran yang cerah ceria.
AKIHIRO : Kemuliaan besar.
AKIO : Pahlawan mulia atau orang mulia.
AKIRA : Cerdas.
ARATA : Baru.
ATSUSHI : Rajin.
AKI : Lahir di musim gugur.
AKINA : Bunga musim semi.
ANDA : Keluarga.
AI : Cinta.
AIKA : Lagu cinta.
AIKO : Cinta anak.
AIMI : keindahan cinta.
AKANE : Merah cemerlang.
AKEMI : Kecantikan, cerah.
AKIKO : Musim gugur / anak yang cerdas / anak berkilau.
AMATERASU : Bersinar di atas langit. Ini nama dewi matahari langit dlm mitologi Jepang.
AMAYA : Malam hujan.
ARISU : Bentuk Alice Jepang bahasa Inggris, berarti mulia.
ASAMI : Kecantikan pagi.
ASUKA : aroma.
ATSUKO : anak pembawa kehangatan.
AVARON : berbentuk Jepang Celtic Avalon, yang berarti pulau apel.
AYA : Warna-warni atau desain.
AYAKA : Warna-bunga atau warna-petal.
AYAKO : Warna atau desain-anak.
AYAME : Bunga iris.
AYANO : Warnaku atau desainku.
AYUMI : Langkah, berjalan.
AZUMI : Tinggal aman.
B
BENJIRO : Perdamaian
BUNKO : Anak sastra.
C
CHIKO : Panah.
CHIO : Panjang umur.
CHO : kupu-kupu.
CHIASA : Seribu pagi.
CHIE : Kebijaksanaan.
CHIEKO : Anak bijaksana.
CHIHARU : Seribu mata air.
CHIKA : Bunga berserakan.
CHIKAKO : Anak sangat harum.
CHINATSU : Seribu musim panas.
CHIYO : Seribu generasi.
CHIYOKO : Anak seribu generasi.
CHO : Varian ejaan Jepang Chou, yang berarti kupu-kupu.
CHOU : Kupu kupu
D
DAI : Besar, luas.
DAICHI : Tanah lapang atau kebijaksanaan yang agung.
DAIKI : Kemuliaan yang besar, mulia atau pohon yang kuat.
DAISUKE : Pembantu besar.
E
EIJI : Keabadian, bagus, untuk anak kedua, kemakmuran.
EIKO : panjang umur atau anak yang hebat.
EMI : Berkah yang indah atau gambar yang indah.
EMIKO : Indah atau anak tersenyum.
ERI : Diberkati, hadiah.
ETSUKO : Anak yang ceria, gembira.
F
FUMIO : Sastra anak / ilmiah.
FUMIKO : keindahan berharga.
G
GORO : Variasi ejaan Gorou Jepang, yang berarti anak kelima.
GOROU : Putra kelima.
GINA : Keperakan.
H
HACHIRO : Putra kedelapan.
HAJIME : Awal.
HARUO : Musim semi manusia.
HIDEAKI : Bersinar prima; kecerahan luar biasa.
HIDEKI : Peluang bagus.
HIDEO : Orang hebat.
HIROAKI : Kecerahan luas.
HIROKI : Sukacita berlimpah / kekuatan.
HIROSHI : Murah hati, toleran, atau makmur.
HIROYUKI : Kebahagiaan luas.
HISAO : Pria berumur panjang.
HISASHI : Panjang umur.
HITOSHI : Berwatak tenang; tingkat.
HOTAKA : Nama Jepang, mungkin berarti langkah demi langkah, berasal dari nama puncak tertinggi di Jepang – Alpen
HANA : Favorit atau bunga.
HANAKO : Bunga.
HARUKA : Jarak.
HARUKI : Pohon musim semi.
HARUKO : Anak lahir di musim semi.
HARUMI : Kecantikan musim semi.
HIDEKO : Anak hebat.
HIKARI : Bentuk Feminine dari Hikaru, yang berarti cahaya.
HIROKO : Anak banyak, anak sejahtera, atau anak murah hati.
HIROMI : Kecantikan yang melimpah, atau keindahan disertai murah hati.
HISAKO : Anak berumur panjang.
HITOMI : Pupil mata, diberikan kepada gadis-gadis dengan mata indah.
HOSHI : Bintang.
HOTARU : Kunang-kunang.
I
ICHIRO : Variasi ejaan Jepang Ichirou, yang berarti anak pertama.
ICHIROU : Anak pertama.
ISAMU : Keberanian.
ISAO : Kehormatan; merit.
IWAO : Manusia batu.
IZANAGI : Mitologi Jepang: nama suami Izanami, yang berarti pria yang mengajak.
IZANAMI : dari mitos Jepang, artinya perempuan yang menggairahkan.
IZUMI : Air mancur.
J
JIRO : Variasi ejaan Jepang Jirou, berarti putra kedua.
JIROU : Putra kedua.
JUNICHI : Taat satu.
JURO : Variasi ejaan Jepang Jurou, berarti putra kesepuluh.
JUROU : Putra kesepuluh.
JUNKO : Patuh atau anak murni.
K
KATASHI : Ketegasan.
KATSU : Kemenangan.
KATSUMI : Mengendalikan diri.
KATSUO : Anak yang selalu menang.
KATSURO : Putra kemenangan.
KAZUHIKO : Pangeran yang harmonis.
KAZUHIRO : Satu makmur.
KAZUKI : Harapan yang harmonis, atau satu / bersinar pertama.
KAZUO : Pria atau laki-laki pertama yang harmonis.
KEI : Diberkati, beruntung, bijaksana.
KEIICHI : Perhiasan persegi untuk putra pertama.
KEIJI : Putra kedua.
KEN : Sehat, kuat atau sederhana, atau belajar.
KENICHI : Kesehatan pertama, atau belajar pertama.
KENJI : Anak kedua yang sehat atau anak kedua yang sedang belajar.
KENSHIN : Kebenaran sederhana.
KENTA : Sehat / kuat dan besar / gemuk.
KICHIRO : Variasi ejaan Kichirou Jepang, yang berarti anak beruntung.
KICHIROU : Anak beruntung.
KIOSHI : Variasi ejaan Jepang Kiyoshi, yang berarti murni.
KIYOSHI : Murni.
KOICHI : Cahaya / bersinar untuk anak pertama.
KOJI : Cahaya bersinar untuk anak yang kedua.
KUNIO : Sebangsa.
KURO : Variasi ejaan Kurou Jepang, yang berarti anak kesembilan.
KUROU : Anak kesembilan.
KAME : Kura (simbol umur panjang).
KAMEKO : Varian ejaan Kamiko Jepang, yang berarti anak yang superior.
KAMEYO : Kura-kura (simbol umur panjang).
KAMIKO : Anak unggul.
KAORI : Aroma menenun.
KAORU : Parfum.
KASUMI : Kabut.
KATSUMI : Kecantikan, menang.
KAYO : Indah generasi / meningkat.
KAZUE : Cabang; berkah pertama; harmonis.
KAZUKO : Harmonis / damai atau anak tunggal.
KAZUMI : Kecantikan yang harmonis.
KEI : Diberkati, beruntung, bahagia.
KEIKO : Diberkati, anak beruntung, anak yang bahagia.
KIKU : Krisan.
KIMI : Bentuk pendek dari nama Kimi-, artinya terhormat, mulia.
KIMIKO : Permaisuri, atau anak mulia.
KIYOKO : Anak yang tulus murni.
KIYOMI : Kecantikan murni.
KOTONE : Suara harpa.
KUMIKO : Anak cantik.
KYOKO : Anak kota.
M
MAMORU : Pelindung.
MANABU : Belajar.
MASAAKI : Kecerahan benar.
MASAHIKO : Hanya pangeran.
MASAHIRO : Keadilan makmur.
MASAKI : Pohon berkembang.
MASANORI : Model keadilan.
MASAO : Orang benar.
MASARU : Menang.
MASASHI : Elegan, indah.
MASATO : Orang benar.
MASAYOSHI : Kebaikan berkembang.
MASAYUKI : Kebahagiaan yang benar.
MICHIO : Pria pada jalan yang benar
MIKIO : Batang pohon.
MINORU : Kebenaran.
MITSUO : Putra yang berseri seri.
MAI : Tari.
MAIKO : Menari.
MAKI : Harapan, berharga, atau pohon kayu besar.
MANA : Kasih sayang, cinta.
MANAMI : Keindahan, cinta kasih sayang atau laut.
MARI : Bentuk Jepang dari nama Maria, yang berarti keras kepala.
MARIKO : Anak dari desa.
MASAKO : Anak elegan atau anak berkembang.
MASAMI : Kecantikan elegan.
MASUYO : Manfaat dunia.
MAYUMI : Busur (panahan).
MEGUMI : Berkat.
MI : Kecantikan.
MICHIKO : Anak bijak dan juga indah.
MIDORI : Hijau
MIEKO : diberkahi anak cantik
MIHO : Jaminan indah atau berlayar indah.
MIKA : Aroma yang indah.
MIKI : Putri cantik, pohon yang indah, atau keindahan yang tak ternilai.
MINAKO : Anak cantik.
MISAKI : Kecantikan yang tumbuh mekar.
MITSUKO : Cahaya bersinar
MIWA : Keindahan, harmoni, keindahan, cincin / roda, tiga, harmoni, atau tiga.
MIYAKO : Anak cantik.
MIYOKO : Generasi anak cantik.
MIYUKI : Keberuntungan indah / kebahagiaan, salju yang indah, atau salju tebal.
MIZUKI : Bulan yang indah.
MOE : Pemula.
MOMO : Persik.
MOMOE : Ratusan berkah.
MOMOKO : Persik.
MORIKO : hutan.
N
NOBORU : Naik; mendaki.
NOBU IMAN : Atau memperpanjang, memperpanjang.
NOBUO : Lelaki setia.
NOBUYUKI : Setia kebahagiaan.
NORIO : Orang hukum.
NANA : Tujuh.
NAOKO : Anak yang baik atau anak yang terhormat.
NAOMI : Di atas semua; kecantikan.
NATSUKO : anak yang lahir di musim panas atua summer.
NATSUMI : Keindahan di musim panas.
NOBUKO : Anak setia.
NORIKO : Hukum anak atau anak contoh.
O
OROCHI : Ular besar. Dalam mitologi, ular bercabang-delapan yang menuntut pengorbanan perawan.
OSAMU : Kronik, disiplin, logis, penguasa.
R
RAI : Kepercayaan, keyakinan.
RAIDEN : Nama mitos Jepang tertuju kepada dewa guntur dan kilat.
REI : Hukum.
REN : Hubungan.
ROKURO : Anak keenam.
RYOTA : Gemuk, yang kuat.
RYUU : Roh naga.
RAN : Bunga bakung atau anggrek.
REI : Bel, atau cantik, roh.
REIKO : Anak cantik.
REN : Bunga lili air.
RIE : Dihargai, berkat.
RIKA : Dihargai, aroma.
RIKO : Melati.
RIN : Dingin, bermartabat.
RYOKO : Cerah atau anak menyegarkan.
S
SABURO : Anak ketiga.
SADAO : Pria menentukan.
SATORU : Fajar, tercerahkan, cepat belajar, pengetahuan, perseptif, persuasif, bijaksana.
SATOSHI : Jelas-berpikir; cerdas; bijaksana.
SEIICHI : Halus pertama (anak).
SEIJI : Halus kedua (anak).
SHICHIRO : Anak ketujuh.
SHIGEO : Pria mewah.
SHIGERU : Maju; mewah.
SHIN : Maju, kepercayaan, pria, jantung,rendah hati, baru, progresif.
SHIN’ICHI : Benar pertama (putra).
SHINJI : Putra kedua.
SHIRO : Putra keempat.
SHO : Terbang, untuk terbang atau alat musik tiup.
SHOICHI : Melonjak untuk putra pertama.
SHOJI : Melonjak utnuk putra kedua.
SHOU : Variasi ejaan dari Jepang Sho, yang berarti terbang, melambung.
SHUICHI : Master / studi putra pertama.
SHUJI : Master / studi untuk putra kedua.
SUSUMU : Maju.
SACHIKO : Anak yang bahagia.
SAKI : Mekar.
SAKIKO : Anak yang mekar, anak sebelumnya.
SAKURA : Bunga ceri.
SANGO : Karang.
SAYURI : Lily.
SETSUKO : Anak sedang.
SHIGEKO : Anak yang subur.
SHIKA : Rusa.
SHINJU : Mutiara.
SHIORI : Puisi; menenun.
SHIZUKA : Tenang.
SHIZUKO : Anak yang tenang.
SUMIKO : Jelas / anak dengan fikiran yang tulus.
SUSUMU : Maju.
SUZU : Bel.
SUZUME : Burung gereja.
T
TADAO : Pria setia.
TADASHI : Setia atau benar.
TAKAHIRO : Mulia-sejahtera.
TAKAO : Pahlawan hormat / laki-laki.
TAKASHI : Ditinggikan; terpuji.
TAKAYUKI : Pindah ke ketinggian.
TAKEHIKO : Pahlawan pangeran, atau pangeran gunung.
TAKEO : Pria gagah berani, atau kekerasan / prajurit laki-laki.
TAKESHI : Sengit, kekerasan, maka prajurit.
TAKUMI : Cekatan, tukang, atau terampil.
TALAS : Anak sulung. Hal ini biasanya diberikan kepada kelahiran anak pertama.
TAMOTSU : Pembela, pelindung.
TATSUO : Naga pria, pria jauh, atau pria kekaisaran.
TATSUYA : Naga-tegas.
TERUO : Putra yang berseri seri.
TETSUO : Pahlawan bijaksana atau orang bijak.
TETSUYA : Bijak-(penderitaan?).
TOMIO : Orang berharga.
TORU : Penetrasi; musafir.
TOSHI : Waspada, cerdas, cerdas.
TOSHIAKI : Cerah dan waspada, cerdas dan pintar, dan cerah dan bahagia.
TOSHIO : Pria yang cerdas.
TOSHIYUKI : Pintar dan bahagia.
TSUNEO : Pahlawan atau manusia kekal abadi.
TSUTOMU : Pekerja.
TSUYOSHI : Berani, gagah berani.
TAKAKO : Anak yang saleh, anak yang mulia, atau anak terhormat.
TAKARA : Harta karun.
TAMIKO : Anak rakyat.
TERUKO : Anak yang bersinar.
TOMIKO : Anak yang beruntung dan berlimpah kekayaan.
TOMOKO : Anak ramah, dan anak yang bijaksana.
TOSHIKO : Anak cerdas.
TSUKIKO : Anak bulan.
U
UME : Tumbuh dan mekar.
UMEKO : Anak yang tumbuh dan mekar.
USAGI : Kelinci.
Y
YASUHIRO : Tenang dan santai, paling tenang, paling terhormat, dan berlimpah ketenangan.
YASUO : Pria sehat.
YASUSHI : Tenang, tenang.
YOICHI : menggoda, kebanggaan, dan berpartisipasi untuk putra pertama.
YOSHIAKI : Jelas / jelas benar.
YOSHIHIRO : Besar / ekstensif kebenaran / luas.
YOSHIKAZU : Kuantitas yang benar, tambahan yang baik.
YOSHINORI : Aturan yang benar / hukum.
YOSHIO : Mengagumkan / orang prajurit yang mulia, dan orang baik.
YOSHIRO : Anak benar / pria, anak baik / orang.
YOSHITO : Orang benar, pria yang baik, dan manusia asli.
YOSHIYUKI : Benar pergi / jalan, senang pergi / jalan, dan asli-jauh-abadi.
YUICHI : Berlimpah / kaya pertama (putra), dan berani untuk anak pertama.
YUJI : Berani utnuk anak kedua.
YUKIO : Pahlawan, bahagia.
YUTAKA : Berlimpah, sejahtera, kaya.
YUU : Lebih tinggi, lebih unggul.
YUUDAI : Pahlawan besar.
YASU : Anak tegas.
YASUKO : Anak damai.
YOKO : Asing / laut anak anak dan cerah.
YOSHIE : Sungai yang indah, kasih karunia.
YOSHIKO : Anak favorit, anak harum.
YUKA : Penyebab-kebaikan.
YUKIKO : Anak langka.
YUKO : Anak kasih sayang, anak liburan.
YUMI : Bentuk pendek nama Yumi-, yang berarti penyebab-kecantikan.
YUMIKO : Penyebab-kecantikan-anak.
YURIKO : anak yang sempurna.

Bagaimana Cara Berkata ‘Tidak’ dalam Bahasa Jepang

Sopan santun adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari Jepang barang sedikitpun. Budaya, adat istiadat dan bahasa yang digunakan di negeri ini selalu mencerminkan nilai kesantunan. Masyarakat Jepang sangat berhati-hati dalam bertutur kata. Ketika menolak suatu ajakan atau tidak menyetujui sesuatu, mereka tidak akan serta merta berkata “Tidak”.

Lalu, bagaimana cara masyarakat Jepang menyampaikan kata “Tidak” tanpa mengucapkannya? Untuk lebih mudah memahaminya, macam-macam jawaban pengganti kata “Tidak” ini akan kita bagi menjadi 4 kategori.

Kategori Pertama

Pada kategori pertama digunakan kata atau frasa yang ekspresif dan mudah dimengerti maksudnya. Kata-kata ini biasanya digunakan oleh teman atau rekan yang sudah akrab. Hal yang perlu diingat, jangan gunakan kata-kata ini untuk pembicaraan terkait bisnis.

  • む · り(Muri), artinya “mustahil”.
  • ダ メ (Dame), artinya “tidak baik”.
  • で · き · な い(Dekinai) : artinya “tidak bisa”.

Kategori Kedua

Kata atau frasa yang termasuk dalam kategori ini adalah yang cocok digunakan untuk urusan bisnis. Kata-kata ini bermakna lugas, tegas, namun tanpa menghilangkan kesan sopan.

  • き び · し い(Kibishii) : artinya “keras”, mengacu pada kondisi.
  • む ず か · し い (Muzukashii): artinya “sulit”.
  • た い · へ ん (Taihen): artinya “keras” mengacu pada tugas.

Kategori Ketiga

Dalam kategori ini, disebutkan kata-kata yang memiliki makna ganda, bisa berarti “Ya” dan bisa juga berarti “Tidak”. Kata-kata ini biasanya diucapkan seseorang untuk menghindari segala bentuk janji atau komitmen.

  • び · み ょ う(Bimyou desu) : artinya “tidak tentu” atau “tidak pasti”. Mengacu pada situasi.
  • い そ が · し い (Isogashii): artinya kurang lebih “maaf, saya sedang sibuk”.
  • け っ · こ う (Kekkou desu): artinya sama seperti kalimat “tidak, terima kasih”.

Kategori Keempat

Pada kelompok terakhir ini menyajikan kata-kata yang bermakna ambigu. Meski begitu, ada sebersit harapan akan berubah menjadi positif di masa depan, membuatnya berbeda dengan kata-kata di kategori sebelumnya. Ungkapan ini biasanya digunakan untuk menunda keputusan sulit pada suatu pertemuan bisnis dengan hasil pemungutan suara yang belum dapat dipastikan.

  • か も し れ ま せ ん / か も し れ な い / か も (Kamo shiremasen / kamoshirenai / kamo): artinya “mungkin”.
  • り ん · き · お う · へ ん · に · た い · お う(Rinki ouhen ni taihou suru): artinya “tergantung pada”. Mengacu pada kondisi atau seseorang.

Kosakata dan Percakapan Bertema ‘Sakit’ dalam Bahasa Jepang

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang penyakit atau sensasi tak nyaman pada tubuh dalam Bahasa Jepang. Dalam Bahasa Jepang, kata “Sakit” diucapkan menjadi “Byōki de” (病気で) atau “Ga itai” (が痛い).

Untuk lebih memperluas kosakata tentang sakit, nyeri, dan gangguan kesehatan lainnya, mari kita pelajari bersama contoh-contoh berikut:
  • 風邪を引く(Kaze wo Hiku): Flu
  • 咳がでる(Seki ga deru): Batuk
  • 頭痛がする (Zutsuu ga suru): Sakit kepala
  • 寒気がする (Samuke ga suru): Meriang
  • 吐き気がする (Haki ki ga suru): Mual
  • 吐く (Haku): Muntah
  • 喉が痛い (Nodo ga itai): Sakit tenggorokan
  • 鼻水が出る (Hanamizu ga deru): Keluar ingus
  • 熱が出る(Netsu ga deru): Panas
  • 下痢をする (Geri wo suru): Diare
  • 便秘になる (Benpi ni naru): Susah buang air
  • 胃が痛い (I ga itai): Sakit maag
  • 胃がもたれる (I ga motareru): maag akut
  • おなかが痛い (Onaka ga itai): Sakit perut
  • 骨折 (Kossetsu): Patah Tulang
  • 捻挫 (Nenza): Keseleo
  • おできができる (Odeki ga dekiru) : Bisulan
  • 蕁麻疹ができる (Jinmashin ga dekiru): gatal alergi
  • 火傷をする (Yakedo wo suru): Luka bakar
Agar semakin mahir Berbahasa Jepang, kita tentunya harus mempelajari kalimat-kalimat sederhana setelah mempelajari kosakatanya. Berikut adalah beberapa contohnya:
具合が悪いのです。
Guai ga warui no desu.
Saya sedang nggak enak badan.
ケガをしました。
Kega o shimashita.
Saya luka.
めまいがします。
Memai ga shimasu.
Pusing.
夫が倒れて、意識がありません。
Otto ga taorete, ishiki ga arimasen.
Suami saya pingsan.
ここが痛みます。
Koko ga itamimasu.
Sakit di bagian sini.
吐き気がします。
Hakike ga shimasu.
Serasa mual, mau muntah.

体がだるいです。
Karada ga darui desu.
Badan terasa lesu.

息が苦しいです。
Iki ga kurushii desu.
Saya sesak napas.
熱っぽいのです。
Netsuppoi no desu.
Saya agak demam.
風邪を引きました。
Kaze o hikimashita.
Saya pilek.
便秘です。
Benpi desu.

Saya sembelit.

Contoh Percakapan Sederhana dalam Bahasa Jepang dan Artinya

Untuk bisa lancar berbahasa asing, Anda perlu banyak berlatih dan membiasakan diri untuk menggunakannya dalam keseharian, termasuk untuk penggunaan Bahasa Jepang. Cara paling efektif untuk melatih kemempuan verbal berbahasa Jepang adalah dengan bercakap-cakap menggunakan bahasa Jepang, selain tetap mempelajari teori-teorinya.
Untuk para pemula yang ingin belajar Bahasa Jepang, telah kami sertakan contoh percakapan sederhana dalam Bahasa Jepang. Percakapan ini dilengkapi dengan aksara kanji, romaji, beserta artinya dalam Bahasa Indonesia.

Percakapan 1 (percakapan dengan orang baru)

A :  はじめまして。私はミタです。どうぞよろしく。
     Hajimemashite. Watashi wa Mitadesu. Dōzo yoroshiku.
     Halo. Saya Mita. Senang berkenalan dengan Anda.
B :  はじめまして。私はトレスです。どうぞよろしく。
     Hajimemashite. Watashi wa Toresudesu. Dōzo yoroshiku.
     Halo. Saya Torres. Senang mengenal Anda.
A : これは私の名刺です。
     Kore wa watashi no meishidesu.
     Ini kartu nama saya.
B :  ありがとうございます。
     Arigatōgozaimasu.
     Terima kasih.
A : しつれいですが、お国はどこですか。
     Shitsurei desuga, o kuni wa dokodesu ka.
     Maaf, bolehkah saya tahu dari negara mana Anda berasal?

B : スペインです。
     Supein desu.
     Saya berasal dari Spanyol.

A : お仕事は何ですか。
      Oshigoto wa nan desuka.
     Apa pekerjaan Anda?

B : サッカプレーヤです。
     Sakka purēiyā desu.
     Saya seorang pemain sepakbola.

A : そうですか? 私もサッカを見るのが好きです。
     Sō desuka? Watashi mo sakka o miru no ga suki desu.
     Oh,ya? Saya juga suka menonton sepakbola.

Percakapan 2 (percakapan dengan orang yang lama tak dijumpai)

C : お元気ですか。
     Ogenki desuka.
     Apa kabar?
D : はい、元気です。あなたは。
     Hai, genki desu. Anata wa.
     Ya, baik. Anda sendiri?
C : おかげさまで、私も元気です。
     Okagesamade, watashi mo genki desu.
     Berkat doa Anda, saya juga sehat-sehat.
D : 二念ぶりですね。
     Ninen buri desu ne.
     Ini perjumpaan kita yang pertama setelah dua tahun (tidak bertemu).

C : はい、またおめにかかれて嬉しいです。
     Hai, mata ome ni kakarete ureshii desu.
     Betul, senang sekali bisa bertemu lagi dengan Anda.

Panggilan untuk ‘Ibu’ dalam Bahasa Jepang

Ada berapa banyak panggilan untuk Ibu dalam bahasa Indonesia? wah, rasanya cukup banyak juga. Ibu, Bunda, Mama, Mami, adalah sederet panggilan untuk kaum Ibu dalam bahasa Indonesia. Jika ditambah dengan panggilan ibu dalam berbagai bahasa daerah pasti tak terhitung jumlahnya.
Lalu, bagaimana dengan panggilan ‘Ibu’ dalam Bahasa Jepang? jawabannya adalah cukup banyak juga. Masyarakat Jepang biasa menyebut ‘Ibu’ dengan panggilan  お 母 さ ん (okaasan). Kata ini mengacu pada panggilan ibu dalam bahasa tradisional Jepang dan digunakan untuk suasana formal. Jika tidak ingin dianggap tak sopan, Anda harus menggunakan kata お 母 さ ん (okaasan) untuk memanggil ibu orang lain, semisal ibu dari teman Anda.
Contoh dalam kalimat :
きみ の おかあさん わ きびしい です か?
(Kimi no okaasan wa kibishii desu ka?)
“Apakah Ibumu seorang yang tegas?”
Untuk Ibu Anda sendiri, boleh menggunakan panggilan 母 (haha). Kedengarannya seperti orang yang sedang tertawa. Namun, kata ini jangan digunakan untuk bahan candaan di Jepang. Panggilan untuk Ibu yang satu ini ini singkat dan menunjukkan keakraban antara anak dan ibu. Kata母 (haha) juga berasal dari bahasa tradisonal dan biasa digunakan untuk suasana yang lebih akrab dan santai.
Contoh dalam kalimat :
母, げんき です か?
(Haha, genki desu ka?)
“Ibu, baik-baik saja kan?”

Selain kedua panggilan tadi, orang Jepang biasa memanggil ibunya dengan beberapa sebutan, diantaranya か あ さ ん (kaasan), か あ ち ゃ ん (kaachan), atau お か あ (oka). Seakan tertular budaya barat, anak-anak muda di Jepang juga banyak yang memanggil ibunya dengan sebutan マ マ (mama). Sedangkan untuk memanggil ibu-ibu atau wanita yang usianya jauh di atasnya, mereka bisanya menggunakan panggilan ば ば あ (babaa).

Tips untuk Anda yang sedang bersiap tinggal di Jepang bersama keluarga lokal, sebaiknya jangan terburu menggunakan panggilan お 母 さ ん (okaasan) karena terdengar berjarak dan kurang akrab. Lebih baik, tanyakan terlebih dahulu sebutan apakah yang diinginkan oleh Ibu baru Anda di rumah tersebut, karena hal ini akan menjadi sesuatu yang penting untuk diketahui dan untuk menghindari kejadian tidak menyenangkan selama Anda berada di Jepang.

‘Keren’, Bagaimana Mengatakannya dalam Bahasa Jepang?

Bagaimana cara mengekspresikan sesuatu yang ‘keren’ dalam Bahasa Jepang? Tinggal bedakan saja, cewek keren, cowok keren, atau suatu peristiwa yang mengagumkan sehingga pantas disebut ‘keren’.
Ketika Anda sedang melihat peristiwa yang jarang-jarang bisa Anda nikmati, seperti pesta kembang api di malam tahun baru misalnya, Anda dapat menggunakan kata スゴイ (sugoi) untuk mengekspresikan rasa takjub atas peristiwa keren yang baru saja Anda lihat. Dalam versi bahasa gaul ala Jepang, atau yang disebut 若者言葉 (Wakamono Kotoba), anak-anak muda Jepang sering mengganti kata スゴイ (sugoi) dengan kata スゲー (sugee). Untuk barang-barang seperti tas atau baju, kata すてき (suteki) bisa digunakan. Kat ini memiliki arti “indah” atau “bagus”.
Kebalikannya adalah ださい(Dasai) yang berarti “jelek” atau “tidak keren”.
Jika bertemu dengan pria yang keren abis alias ganteng, kata カッコイイ (kakkoii) sering digunakan untuk menggambarkan betapa kerennya pria tadi. Kata カッコイイ (kakkoii) memiliki arti dingin, dan rata-rata pria Jepang dianggap ganteng jika memiliki penampilan yang ‘cool’. Itulah mengapa kata カッコイイ (kakkoii) diartikan sebagai “keren”, “ganteng”, atau “cool” pada pria. Kata カッコイイ (kakkoii) merupakan kata sifat, sedangkan untuk kata bendanya (pria keren) disebut イケメン (ikemen).
Sedangkan untuk wanita keren, diibaratkan tidak berbeda dengan wanita yang memiliki paras cantik. Wanita cantik atau keren sama-sama disebut かわいい (kawaii). Kata かわいい (kawaii) juga digunakan untuk sifat yang tidak jauh berbeda artinya, seperti “manis”, “imut”, dan cute.
Berikut ini adalah contoh percakapan yang melibatkan kata “keren” di dalamnya,

Percakapan 1

A : すてきなかばんですね (Suteki na kaban desu ne) -> “Tasnya keren ya”
B: これですか (Kore desu ka) -> “ini?”
A: ええ (Ee) -> “iya”
B: どこでかいましたか (Doko de kaimashita ka) -> “Beli di mana?”
A: Blok M でかいました (Blok M de kaimashita) -> “Beli di Blok M”

Percakapan 2

C: この人かっこいいでしょう?(Kono Hito Kakkoii Deshô?) -> “Orang ini keren ya?”

D: うん。いま、ドラマに出ているよね。(Un. Ima, dorama ni dete iru yo ne) -> “Ya, dia sekarang sedang membintangi sebuah drama”

10 Kebiasaan di Jepang yang Wajib Diketahui Wisatawan Asing

Memiliki teknologi yang canggih namun masih tetap mempertahankan kebudayaan lokal merupakan perpaduan yang membuat Jepang banyak dikunjungi wisatawan. Namun ternyata, ada beberapa kebiasaan atau gaya hidup di negara tersebut yang harus diketahui jika wisatawan ingin diterima dengan baik, berikut beberapa di antaranya.
  • Jangan sekali-sekali memberikan uang tip, terutama kepada pelayan restoran. Jika Anda melakukan itu, mungkin Anda akan mendapatkan uang kembalian.
  • Jangan mencoba untuk membuka atau menutup taksi, karena pintu taksi di sini sudah otomatis. Jika Anda mencoba menutup pintu taksi, terlebih dengan sedikit membanting, sopir taksi akan berpikir Anda mengajaknya untuk berkelahi.
  • Sebelum memasuki rumah, lepas alas kaki Anda (sepatu atau sendal). Kebiasaan ini mungkin mirip dengan kebiasaan di Indonesia, terutama di Jawa.
  • Bersiaplah untuk melihat banyak orang mabuk di larut malam, terutama pada saat Natal dan malam pergantian tahun. Minum (sake atau minuman beralkohol lainnya) merupakan bagian rutin dari kehidupan di Jepang.
  • Masih berkaitan dengan orang mabuk, di Jepang lazim dijumpai orang mabuk dengan berguling di fasilitas umum, bergumam sesuatu yang tidak jelas, bahkan muntah. Jadi, jangan kaget ketika menjumpai orang mabuk dan berguling saat menumpang kereta.
  • Jangan mengharapkan orang membukakan pintu untuk Anda ketika memasuki pusat perbelanjaan. Jangan juga berharap seseorang akan menawarkan kursi untuk seorang wanita tua atau perempuan hamil di kereta.
  • Di Jepang memang jarang dijumpai orang mengendarai motor. Warga lokal lebih senang menggunakan sepeda untuk transportasi sehari-hari. Namun, berharap bahwa pengendara sepeda akan lebih berhati-hati adalah kekeliruan. Pengendara sepeda di Jepang, terutama perempuan, tidak akan berhenti bagi siapa pun, baik pejalan kaki atau kendaraan lain. Mereka hanya punya satu kecepatan dan sering membonceng anak-anak di bagian belakang atau malahan sambil bermain ponsel.
  • Sebagai salah satu wilayah yang sangat maju, Jepang merupakan negara paling berisik di dunia. Orang Jepang biasa memainkan lagu sepanjang waktu atau membunyikan speaker mobil sekencang-kencangnya.
  • Jepang dikenal memiliki banyak gadis bertampang imut. Jika Anda seorang perempuan dari negara asing, maka bersiap-siaplah untuk tidak mendapat perhatian. Sebaliknya, jika Anda adalah seorang pria, maka teguhkan iman Anda.
  • Jika Anda terbiasa makan di tempat umum, maka ketika berkunjung ke Jepang, hentikan kebiasaan itu. Pasalnya, orang Jepang jarang melakukannya. Mereka akan menjaga makanan tetap berada di dalam kantong sebelum sampai di tempat tujuan. Namun, ketika Anda terpaksa makan di tempat umum, di kereta misalnya, usahakan jangan melakukan kontak mata dengan penumpang lain saat makan. Selain itu, makan dengan berdiri di sudut pintu kereta atau sambil membaca buku atau telepon lebih disukai.

Belajar Bahasa Gaul ala Jepang, Yuk!

Bukan hanya orang Indonesia yang punya bahasa gaul, orang Jepang juga punya hal serupa. Dalam bahasa Jepang, ada cukup banyak kata yang termasuk dalam golongan  若者言葉 (Wakamono Kotoba) yang artinya “kata-kata anak muda”. 若 者言葉 (wakamono kotoba) sendiri terdiri dari 2 kata, yakni 若者(wakamono) yang artinya “muda” dan 言葉 (kotoba) yang artinya “kata”.
Wakamono Kotoba tak ubahnya seperti Japanese Slang yang berisi kata-kata non formal. Istilah atau kata-kata dalam Wakamono Kotoba biasanya diucapkan oleh anak-anak muda di Jepang, sering juga digunakan di dalam anime, manga, dan dorama Jepang.
Kalau dihitung-hitung, kata yang termasuk  Wakamono Kotoba sangat banyak jumlahnya. Oleh karena itu, kita hanya akan membahas beberapa diantaranya pada kesempatan kali ini.
  1. ありえない (Arienai)
    Kalian yang mengaku penggemar Anime pasti tak asing dengan kata ini. ありえない (Arienai) artinya “mustahil” atau “nggak mungkin”.
  2. 超 (Chou)
    Kata ini memiliki arti “super” dan biasanya digunakan sebagai awalan kata lain. Misalnya, chou-oishii (super lezat) atau chou-kawaii (super imut).
  3. DSK
    Singkatan dariでも そんあ の かんけい ない(Demo Sonna no Kankei nai) yang artinya “Nggak ada hubungannya kali!”
  4. ハマる(Hamaru)
    Dalam Bahasa Jepang, kata ハマる(Hamaru) memeiliki arti “Aditif”. Kata ini digunakan ketika kita sedang melakukan hal yang sangat mengasyikkan dan serasa tak ingin berhenti, seperti main game misalnya.
  5. マジ (Maji)
    Kata マジ (Maji) berasal dari まじめ (majima) yang artinya “serius”. Kata ini seringkali digunakan sebagai ekspresi kaget ketika mendengar sesuatu.
  6. IDD
    Lagi-lagi singkatan. IDD terbentuk dari singkatan istilah いけめん なら だれ でも おけ (Ikemen nara Dare Demo Oke) yang artinya “Asal cakep siapa aja juga boleh, deh!”
  7. イメチェンする (Imechen suru)
Kata ini merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris “image change” yang dirubah menjadi “imeeji chenji” dalam Bahasa Jepang. Kata ini kemudian disingkat menjadi “Imechen Suru” イメチェンする yang artinya “Rubah Image”.
  1. キモイ (Kimoi)
    Kata キモイ (Kimoi) merupakan singkatan dari 気持ち悪い (kimochi warui) yang artinya “menjijikkan”.
  2. なんちゃって(Nanchatte)
    Kata ini jika dibahasa Inggriskan menjadi “I’m just kidding!”. Jadi, kata ini bisa diucapkan ketika seseorang hendak melontarkan candaan atau kebohongan.

さいこう(Saikou)
Kalau di Indonesia, kata さいこう(Saikou) sama seperti istilah “TOP BGT”. Kata ini biasanya diucapkan ketika kita menemukan sesuatu hal yang sangat istimewa, sangat hebat, sangat asyik, sangat hebat, dll.