Bagaimana Cara Cerdas Untuk Belajar Huruf Kanji?

Bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik untuk dipelajari. Dari segi pengucapannya yang tidak serumit Bahasa Inggris, membuat banyak orang gemar mempelajari Bahasa Jepang. Dalam Bahasa Jepang dikenal 3 huruf, yakni Hiragana, Katakana, dan Kanji. Untuk menghafal huruf Kanji tidak semudah menghafal huruf Hiragana dan Katakana, karena ada ribuan kanji dalam Bahasa Jepang. Belajar Kanji perlu banyak latihan dan waktu yang lama.


Hal utama yang perlu dipahami adalah mengapa Anda harus belajar Kanji. Beberapa orang mempelajari Kanji karena mereka merasa butuh dan menyukai gaya berkomunikasi secara ekspresif dengan kolega menggunakan huruf Kanji. Anda akan melupakan Kanji jika Anda tidak menggunakannya setiap hari. Apalagi jika Anda tidak banyak menulis (beberapa orang Jepang di era ponsel, komputer, dan teks prediktif yang semakin berkembang, seringkali mengalami masalah ini).


Bagi sejumlah orang, cara belajar paling baik adalah dengan membuka diri pada lingkaran yang berbeda-beda. Karena dengan lingkup yang berbeda, akan banyak pula kosa kata yang berbeda, serta ejaan yang berbeda pula. Dengan demikian, bisa diambil kesimpulan bahwa pengalaman sangat penting dalam untuk mempelajari Kanji, tidak hanya belajar dalam beberapa hari saja. Juga perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
  • Anak-anak sekolah dasar tidak bisa membaca koran nasional.
  • Membaca Hiragana dan Katakana diajarkan di kelas 1, bukan di Taman Kanak-kanak.
  • Orang-orang di kebanyakan negara tentu membuat kesalahan ejaan, orang Jepang juga melakukannya, terutama saat autocorrect terlibat.
  • Banyak Kanji dicetak tapi tidak ditulis tangan. Ini terlalu rumit dan orang tidak terlalu membutuhkannya – 漸 く (よ う や く) misalnya Kanji yang ada di dokumen formal, surat kabar, mungkin pesan teks, tapi orang senang menulis Hiragana.


Yang dilakukan kebanyakan orang dalam belajar Kanji adalah dengan mempelajarinya sesuai dengan guratannya. Mulai dari Kanji bergurat 1, 2, 3, dan seterusnya. Cara belajar Kanji semacam ini sangat populer, dan juga merupakan cara belajar Kanji di sekolah-sekolah Jepang. Tidak mengherankan jika untuk bisa menguasai sekitar 2.000 Kanji saja, anak-anak Jepang butuh waktu hingga 12 tahun.


Namun, apakah dalam mempelajari Kanji memang dibutuhkan waktu se-lama itu? Jika Anda ingin menguasai Kanji dalam waktu cepat, tentunya Anda harus punya cara yang cerdas. Salah satunya adalah dengan cara mengenali radikal (bu shou). Radikal adalah bagian-bagian dari Kanji yang berasal dari gambar piktograf. Radikal ini biasanya digunakan untuk mengindeks Kanji dalam kamus. Namun nyatanya, radikal juga bisa digunakan untuk menghafal Kanji.


Setiap Kanji umumnya tersusun dari 1 hingga 7 radikal. Ada kanji yang berupa satu radikal, tersusun dari dua radikal, tiga radikal, dan seterusnya. Dapat dikatakan, tidak ada satu Kanji yang tidak terdiri dari radikal. Daripada harus susah menghafal Kanji berdasarkan jumlah guratan, cara cerdas yang bisa digunakan adalah dengan menghafal berdasarkan radikal apa saja yang menyusunnya.


Menurut beberapa sumber, Kanji yang paling rumit maksimal memiliki 7 radikal saja. Adapun Kanji yang seringkali digunakan dalam penulisan sehari-hari adalah Kanji yang terdiri dari minimal satu radikal sampai dengan empat radikal. Lalu bagaimana cara efektif yang bisa dilakukan?


Langkah pertama, tentu dengan menghafal radikal. Jumlah radikal yang didaftarkan oleh Kaisar Kang Xi ada 214. Namun, menghafal setengahnya dirasa sudah cukup baik untuk bekal menghafal bentuk Kanji. Satu catatan penting adalah berlatih mengenali dan menulis radikal seperti waktu Anda belajar huruf Alfabet (A-Z). ingat-ingat nama setiap radikal, seperti radikal ‘matahari’, ‘bulan’, ‘air’, ‘api’, ‘tanah’, dan sebagainya. Jika Anda serius melatih pengenalan dan penulisan radikal, maka mengenali dan menulis Kanji akan semudah seperti Anda mengenali dan menulis huruf Latin.


Langkah kedua adalah dengan cara mencari daftar Kanji untuk dihafal. Hafal bentuk Kanji beserta maknanya. Akan lebih baik jika Anda langsung berlatih cara menulisnya. Namun, sebaiknya jangan dulu menghafal bunyinya. Kemudian, setelah cukup mahir dalam menghafal bentuk Kanji, barulah langkah selanjutnya untuk mempelajari cara baca Kanji satu per satu. Akan lebih menghemat waktu jika Anda mempelajari bunyi Kanji dari kata yang disusunnya.


Penggunaan Kanji bukan sebagai pelambang bunyi melainkan hanya pelambang makna (Ideogram). Artinya suatu huruf kanji tidak memiliki nilai bunyi yang mutlak namun memuat satu nilai makna yang relatif. Berkebalikan dengan misalnya huruf Latin yang mana satu huruf Latin memiliki satu nilai bunyi mutlak namun tidak memuat nilai makna. Nah, dalam membaca suatu tulisan Jepang, orang Jepang tidak membaca huruf per huruf, melainkan kata per kata. Jadi fokus mata meloncat dari satu unit kata ke unit kata berikutnya.


Misalnya untuk membaca kalimat 今日は学校に行きたくない, Anda jangan membacanya dengan cara parsing 今 + 日 + は + 学 + 校 + に + 行 + きたく ない (ima/kon/k + nichi/ri + ha + gaku + kou + ni + gyou/i + kitakunai). Karena Orang Jepang membacanya kata per kata, seperti ini 今日 + は + 学校 + に + 行きたくない (kyou + ha + gakkou + ni + ikitakunai). Hal ini karena dalam tulisan Jepang, huruf Kanji tidak memiliki nilai bunyi, namun jika Kanji-Kanji sudah dirangkai dalam kata, maka kata-kata tersebut sudah memiliki nilai bunyi yang tetap.

Kanji berperan hanya sebagai pemberi makna bagi kata, namun kata yang terbentuk memiliki nilai bunyinya sendiri. Nah, jika Anda ingin membaca tulisan Jepang, apalagi yang terdiri dari Kanji, Anda sebaiknya mempelajari bentuk tulis kosa kata beserta nilai bunyi kosa kata tersebut. Jangan mengkhawatirkan nilai bunyi huruf Kanji-nya.

Apa Huruf Kanji yang Paling Sulit?

Dalam fungsinya, bahasa digunakan untuk berkomunikasi oleh satu individu dengan individu lainnya. Bahasa bisa diungkapkan secara verbal maupun non verbal (atau gerakan). Ada banyak bahasa yang dituturkan oleh manusia di setiap negara asalnya. Salah satu bahasa yang populer dan sering digunakan sebagai percakapan internasional adalah Bahasa Jepang atau disebut juga Nihon Go.


Bahasa Jepang masuk dalam salah satu kategori bahasa yang sulit dipelajari. Jepang menduduki peringkat ke-3 sebagai bahasa yang bagi orang asing akan sulit untuk mempelajarinya.


Pada dasarnya, ada 3 bentuk huruf yang digunakan dalam tata bahasa Jepang, yakni bentuk Huruf Hiragana, Huruf Katakana, dan Kanji. Huruf Kanji dianggap sebagai bentuk tersulit karena memiliki ribuan huruf yang semuanya mutlak harus dihafalkan. Sementara pada bentuk Huruf Hiragana dan Katakana masing-masing hanya memiliki 46 karakter sehingga jumlahnya menjadi 92 huruf.


Menurut beberapa catatan, bahkan terdapat lebih dari 200 ribu Huruf Kanji dalam sejarah China, dan 50 ribu di Jepang. Namun orang Jepang sendiri biasanya menggunakan sekitar 2.000 hingga 4.000 Huruf Kanji. Mulanya Kanji lahir di China yang dirancang setelah melalui proses ilustrasi.


Nah, karena berdasarkan ilustrasi, semua orang menulis kanji yang sama dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, orang China zaman dahulu mencoba untuk menyederhanakan Kanji sehingga setiap orang bisa menulis kanji dengan cara yang sama. Ada beberapa kanji dengan penulisan sulit telah ditinggalkan, namun ada juga yang masih digunakan meskipun sudah jarang. Alasannya cukup sederhana, membutuhkan waktu yang lama untuk menulis dan juga sulit untuk dipahami.


Ada beberapa contoh Huruf Kanji yang kerap dianggap sulit oleh sebagian orang yang sedang mempelajari Bahasa Jepang, seperti misalnya 憂鬱 dan 薔薇. 憂鬱 atau ‘Yuu-utsu’ berarti ungkapan sebuah depresi atau tekanan. Kemudian 薔薇 atau ‘Bara’ yang memiliki arti bunga mawar.


Namun sebenarnya artian sulit di sini bisa didefinisikan dengan berbagai cara. Misalnya sulit untuk menulis, akan tetapi mudah untuk dibaca (mungkin dengan cara memahami arti dari konteks kalimat).


Beberapa contoh Huruf Kanji yang sulit bisa berarti bahwa Anda menulisnya dalam cara yang berbeda (mengingat Huruf Kanji diciptakan melalui ilustrasi) secara tidak sengaja, atau terdapat satu goresan yang terlewat. Hampir sama dengan bagaimana Anda memiliki kosa kata Bahasa Inggris yang lumrah untuk Anda gunakan sehari-hari dan kosa kata yang hanya Anda temukan dalam literatur, ada macam Huruf Kanji yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.


Pada akhirnya, kesulitan sebenarnya berasal dari diri Anda sendiri. Mungkin ada kanji yang sulit Anda tulis, tapi lebih mudah bagi orang lain untuk melakukannya. Begitu juga sebaliknya. Ini bisa berarti kurangnya paparan kanji tertentu, maka tidak memberi cukup waktu untuk menuliskannya.

Berpikir tentang kesulitan, dalam hal ini, sebenarnya bersifat subjektif, karena tergantung pada gaya belajar Anda, kemampuan Anda untuk menyerap bahasa dalam semua konteksnya, dan kemauan Anda untuk mempelajarinya. Banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mempermudah belajar Kanji, misalnya dengan menulis Huruf Kanji di setiap barang-barang yang ada di kamar Anda, menulis minimal 10 Huruf Kanji per hari, dan manfaatkan komputer dan smartphone karena di sana ada banyak aplikasi yang tersedia untuk membantu menghafal Huruf Kanji dengan cepat.

Kesan Orang Jepang Terhadap Warga Asing Yang Menguasai Bahasa Mereka

Mengatakan “Ya” dan “Tidak” di dalam suatu percakapan dapat memecah ideologi “Orang Jepang senang ketika bertemu pengunjung, tetapi kurang menyukai apabila mereka menetap.” Setidaknya hal tersebut dapat melalui 5 tahap.


Tahap pertama. Anda tidak bisa berbicara bahasa Jepang. Di tahap ini, Anda masih meraba-raba bagaimana cara berkomunikasi dengan mengucapkan tolong dan terima kasih pada saat di restoran. Satu-satunya orang Jepang yang Anda ajak bicara ada di industri perhotelan. Setiap usaha yang Anda lakukan akan dipuji dan Anda pun menghargainya.


Tahap kedua. Anda dapat mengatakan beberapa kalimat dasar dan orang Jepang akan menyukainya. Setelah beberapa bulan, Anda sudah dapat memesan menu sendiri di restoran. Anda mungkin mempunyai beberapa teman warga Jepang. Tetapi, untuk berkomunikasi dua arah mungkin belum lancar.


Tahap ketiga. Anda dapat melakukan percakapan dan orang Jepang akan menyukaimu. Kini, Anda sudah bisa mengobrol tentang kehidupan sehari-hari. Anda akan dipuji karena kemampuan bahasa Jepang. Ini dapat terjadi selama 1-2 tahun, tergantung usaha Anda dalam belajar/melibatkan diri di pergaulan.


Tahap keempat. Anda mendekati tahap lancar berbahasa, dan reaksi orang Jepang akan berbeda (Hal ini karena kini Anda berinteraksi dengan penduduk asli Jepang). Pekerja industri perhotelan dan wanita tua akan menghargai apa yang Anda ucapkan, seperti nama, asal, dan tentang sumpit.


Hal tersebut tampak manis awalnya, tetapi Anda akan mengetahui bahwa mereka hanya bersikap sopan, dan mungkin tidak tertarik dengan apa yang Anda katakan. Anda akan mengetahuinya ketika sedang berada di toko, acara sosial.


Anda akan lebih sering mendapat pujian “Wow, bahasa Jepang Anda sangat bagus”, kemudian Anda menyadari bahwa topik pembicaraan telah sama selama bertahun-tahun. Hal ini akan menjadi 80% bagian dari pengalaman Anda.


Teman atau rekan kerja dapat memberikan tekanan lebih. Pada dasarnya, saat Anda belajar Bahasa Jepang, diharapkan juga lebih cerdasa secara budaya. Hal ini berarti, Anda akan mulai mengalami tahap ketat di Jepang yaitu diharapkan melakukan sesuatu yang benar dan tidak layak untuk dikomentari. Apabila Anda melakukan suatu kesalahan, hal tersebut akan segera ditunjukkan.
Ketika Anda bertemu dengan orang asing di jalan, mungkin mereka akan menolak untuk mengerti apa yang Anda katakan. Ketika bahasa Jepang Anda cukup baik, Anda akan mulai cukup berani berbicara dengan orang yang tidak berinteraksi sama sekali dengan warga asing.


Seringkali mereka mencoba untuk berbicara secara sopan, tetapi dengan cara yang sederhana. Tetapi, ada juga saat di mana mereka menolak Anda secara sengaja. Mereka akan perlahan pergi meninggalkan Anda, dengan mengatakan “apa” “saya tidak berbicara Bahasa Inggris”.


Ketika Anda dapat dapat berbicara Bahasa Jepang, dan Anda sedang bertemu dengan polisi setempat, satu-satunya hal yang dapat mereka lakukan adalah meminta kartu gaijin dan mengecek nomor sepeda Anda untuk memastikan tidak ada sesuatu yang ilegal. Tetapi, ketika Anda dapat berbicara bahasa Jepang, mereka akan mulai menanyai Anda beberapa hal.


Tahap kelima. Anda sudah lancar berbahasa Jepang. Ketika memasuki tahap ini, Anda akan dihadapkan kepada peraturan ketat, dan seakan hal tersebut menghalangi apa yang akan Anda lakukan (sebagai pengunjung). Misalnya, saat mendapatkan SIM, mencari apartemen, melamar pekerjaan non-Inggris, semua seakan mencegah orang asing untuk berhasil.

Meskipun hal tersebut kecil kemungkinannya, tetapi seringkali Anda merasa sedikit terganggu ketika harus menjelaskan berulang-ulang bahwa, “iya, saya bisa menggunakan sumpit.” Tetapi, pada dasarnya orang Jepang akan menghargai apa yang Anda coba katakan kepada mereka.

Jadwal Lengkap Puasa Tahun 2017 (1438 H) di Jepang dan Salat 5 Waktu

Ramadan merupakan bulan yang ditunggu umat Muslim di seluruh dunia. Pasalnya, bulan suci ini merupakan bulan penuh berkah yang memungkinkan segala amal kebaikan diterima dan segala dosa serta keburukan akan dihapus oleh Pencipta.

Untuk umat Muslim di Indonesia, tentunya tidak sulit dalam menjalankan ibadah puasa, terutama untuk mengetahui jadwal sahur, imsak, maupun salat. Namun lain halnya di Jepang. Meski di Negara Sakura sudah cukup banyak ditemui umat Muslim, namun masih sedikit masjid yang berdiri di negara ini sehingga agak menyulitkan bagi mereka dalam beribadah puasa.

Peraturan pemerintah Jepang yang melarang adanya polusi suara (membuat kebisingan) juga tidak memungkinkan masjid di Jepang untuk mengumandangkan azan menggunakan pengeras suara. Bagi orang asli Jepang yang beragama Islam, hal tersebut mungkin tidak menjadi masalah berarti. Namun bagi pendatang yang kebetulan menetap di Jepang selama Ramadan, ketentuan ini tentunya bisa membuat bingung.

Nah, bagi Anda yang membutuhkan informasi seputar jadwal imsak dan salat lima waktu di Jepang untuk Ramadan tahun 2017 (1438 H) ini, berikut kami sajikan jadwal lengkapnya (dari wilayah Tokyo).

Hari, Tanggal
Fajar
Syuruq/Terbit
Dhuhur
Ashar
Maghrib
Isya
Sabtu, 27 Mei
2.44 AM
4.28 AM
11.39 AM
3.27 PM
6.49 PM
8.26 PM
Minggu, 28 Mei
2.43 AM
4.28 AM
11.39 AM
3.27 PM
6.49 PM
8.27 PM
Senin, 29 Mei
2.43 AM
4.27 AM
11.39 AM
3.28 PM
6.50 PM
8.28 PM
Selasa, 30 Mei
2.41 AM
4.27 AM
11.39 AM
3.28 PM
6.51 PM
8.29 PM
Rabu, 31 Mei
2.41 AM
4.26 AM
11.39 AM
3.28 PM
6.51 PM
8.30 PM
Kamis, 1 Juni
2.41 AM
4.26 AM
11.39 AM
3.28 PM
6.52 PM
8.31 PM
Jumat, 2 Juni
2.40 AM
4.26 AM
11.39 AM
3.28 PM
6.52 PM
8.32 PM
Sabtu, 3 Juni
2.40 AM
4.26 AM
11.40 AM
3.28 PM
6.53 PM
8.22 PM
Minggu, 4 Juni
2.39 AM
4.25 AM
11.40 AM
3.29 PM
6.54 PM
8.33 PM
Senin, 5 Juni
2.39 AM
4.25 AM
11.40 AM
3.29 PM
6.54 PM
8.34 PM
Selasa, 6 Juni
2.38 AM
4.25 AM
11.40 AM
3.29 PM
6.55 PM
8.35 PM
Rabu, 7 Juni
2.38 AM
4.25 AM
11.40 AM
3.29 PM
6.55 PM
8.36 PM
Kamis, 8 Juni
2,38 AM
4.24 AM
11.41 AM
3.30 PM
6.56 PM
8.36 PM
Jumat, 9 Juni
2.37 AM
4.24 AM
11.41 AM
3.30 PM
6.56 PM
8.37 PM
Sabtu, 10 Juni
2.37 AM
4.24 AM
11.41 AM
3.30 PM
6.57 PM
8.38 PM
Minggu, 11 Juni
2.37 AM
4.24 AM
11.41 AM
3.30 PM
6.57 PM
8.38 PM
Senin. 12 Juni
2.37 AM
4.24 AM
11.41 AM
3.30 PM
6.58 PM
8.39 PM
Selasa, 13 Juni
2.36 AM
4.24 AM
11.42 AM
3.31 PM
6.58 PM
8.39 PM
Rabu, 14 Juni
2.36 AM
4.24 AM
11.42 AM
3.31 PM
6.59 PM
8.40 PM
Kamis, 15 Juni
2.36 AM
4.24 AM
11.42 AM
3.31 PM
6.59 PM
8.40 PM
Jumat, 16 Juni
2.36 AM
4.24 AM
11.42 AM
3.31 PM
6.59 PM
8.41 PM
Sabtu, 17 Juni
2.36 AM
4.24 AM
11.42 AM
3.31 PM
7.00 PM
8.41 PM
Minggu, 18 Juni
2.37 AM
4.24 AM
11.43 AM
3.32 PM
7.00 PM
8.40 PM
Senin, 19 Juni
2.37 AM
4.25 AM
11.43 AM
3.32 PM
7.00 PM
8.41 PM
Selasa, 20 Juni
2.37 AM
4.25 AM
11.43 AM
3.32 PM
7.00 PM
8.42 PM
Rabu, 21 Juni
2.37 AM
4.25 AM
11.43 AM
3.32 PM
7.01 PM
8.42 PM
Kamis, 22 Juni
2.37 AM
4.25 AM
11.43 AM
3.33 PM
7.01 PM
8.42 PM
Jumat, 23 Juni
2.38 AM
4.25 AM
11.44 AM
3.33 PM
7.01 PM
8.42 PM
Sabtu, 24 Juni
2.38 AM
4.25 AM
11.44 AM
3.33 PM
7.01 PM
8.42 PM

Contoh Kesalahan dalam Penggunaan Tata Bahasa Jepang

Layaknya bahasa negara-negara lainnya, terkadang tata bahasa di Jepang juga bisa rumit. Di samping itu, bahkan orang Jepang juga kadang-kadang menggunakan tata bahasa yang buruk atau keliru. Ini termasuk frase yang salah, dan selanjutnya kalimat itu benar secara tata bahasa, tetapi malah mengalir dan dikatakan tidak seperti itu.

Namun, tata bahasa yang buruk ini tidak bisa disamakan dengan bahasa remaja (若者言葉) atau istilah-istilah yang sedang tren di kalangan gadis SMA (女子 流行語). Itu hanyalah mode, meski terkadang mereka tetap bertahan, seperti yang seharusnya ). Tetapi, selama Anda menggunakan , tidak ada yang akan menegur Anda. Berikut beberapa contoh tata bahasa yang buruk ketika Anda berbicara dengan penduduk asli Jepang.
  • Kalimat yang dimulai dengan . ~ , digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya (A untuk B). Dan, memulai kalimat baru dengan ~ adalah kesalahan gramatikal.
  • Menggunakan atau hanya satu kali. Kata-kata itu digunakan untuk menghitung dan untuk itu Anda memerlukan setidaknya dua hal untuk dihitung. Misalnya, A , B . Sama dengan yang harus digunakan seperti ini, ~ , ~ . Namun, penghitungan dengan lebih rumit karena pengecualian sepertiご飯を食べたりする時間もない.
  • 後悔 yang berarti “menyesalinya nanti”. Masalah dengan kalimat ini adalah bahwa kata kerja “menyesali” dalam bahasa Jepang sudah termasuk dimensi masa depan, (perhatikan Kanji di 後悔) untuk mengatakan kalimat di atas dalam bahasa Jepang yang secara harfiah berarti “untuk kemudian menyesalinya nanti”.
  • (atau setiap -verb dalam bentuk potensial). Cara yang tepat untuk menggunakan bentuk potensial adalah . Kesalahan ini sering disebut き, namun kurang dan dianggap kesalahan gramatikal karena membantu membedakan dengan bentuk yang dibangun dengan cara yang sama. Namun, kebalikannya tidak benar. Anda tidak bisa (dan tentunya tidak seharusnya) menggunakan jika Anda ingin menggunakan bentuk yang sopan.
Kemudian, ada juga kesalahan gramatikal terhadap bentuk yang relatif sopan/terhormat dan rendah hati. Mari kita berkonsentrasi pada 標準 (bahasa standar) yang kebetulan didasarkan pada dialek Tokyo.
  • Penyalahgunaan ~ . Bentuk sederhana ini sering digunakan sebagai pengganti . Sulit untuk menemukan yang cocok untuk semua terjemahan dalam bahasa Inggris, tetapi ini bisa berarti seperti “izinkan saya untuk…” atau “biarkan saya melakukannya…” Masalahnya adalah, sering digunakan ketika (bentuk sederhana dari ) sudah cukup. Konteks menjadi penting di sini.
  • 利用 adalah kalimat yang sering Anda lihat/dengar di toko-toko. Ini digunakan untuk menandakan bahwa seorang pelanggan (yang memiliki status tertinggi di toko) tidak dapat melakukan sesuatu. Namun, + adalah bentuk sederhana dan bentuk potensi (negasi), dan karenanya harus digunakan untuk menggambarkan tindakan oleh toko (status rendah) yang tidak dapat dilakukan untuk pelanggan. Masalahnya adalah, tidak ada bentuk sederhana untuk bentuk potensial ( ) dalam bahasa Jepang. Inilah sebabnya mengapa Anda akan sering menghadapi kesalahan ini. Omong-omong, kalimat yang tepat adalah 利用 atau 利用 , ketika membagi kalimat dan untuk itu bukan kalimat ( ). Yang terakhir namun tak kalah pentingnya, jika dari sudut pandang toko, pelanggan tidak bisa melakukan sesuatu untuk berbelanja, tokonya harus mengatakan 利用 .
  • 利用 , jenis masalah yang sama seperti di atas, kalimat yang menggunakan + yang merupakan bentuk rendah hati, tetapi diganti dengan yang merupakan bentuk formal. Hasilnya rendah hati plus rasa hormat , dan karenanya ada yang salah di sini.
  • ~ di tengah kalimat. 電話 adalah salah. Anda harus mengatakan 電話. Orang cenderung berpikir bahwa Anda harus mengganti dengan bentuk ~ agar terdengar sopan. Ini benar untuk sebagian besar waktu, tetapi masih ada aturan gramatikal yang mengesampingkan bentuk sopan santun.
  • (bentuk kata hormat yang berlebihan). Mungkin salah satu kesalahan gramatikal yang paling banyak. Di Jepang, ada cara yang berbeda untuk menggunakan bentuk kata yang sopan. Misalnya, Anda bisa menggunakan , tetapi beberapa kata digantikan dengan kata-kata “hormat”, seperti , dll. Kesalahan paling umum adalah menggunakan kata sopan dalam bentuk yang sopan. Katakanlah, 社長 . Dalam kasus ini, sudah menjadi bentuk yang sopan . Karena itu, menempatkan bentuk pada kata ini adalah berlebihan. Contoh lain yang sering salah dikatakan adalah . Kata kerja sudah merupakan kata yang sederhana dari , sehingga menggunakan ~ (bentuk rendah hati) adalah bersifat berlebihan.
  • Menggunakan bentuk sopan yang salah. Kesalahan yang satu ini adalah masalah intelektual dan ini lebih merupakan konvensi sosial daripada kesalahan gramatikal, tetapi tetap cukup penting. Dalam bahasa Jepang, konteks adalah penting. Setiap lawan bicara akan memiliki posisi yang berbeda tergantung dari lawan bicara lainnya (apakah mereka atau ). Katakanlah Anda bekerja untuk perusahaan dan ingin menggambarkan tindakan atasan Anda, sebut saja dia Mister Moriyama. “Bos ada di sini” (社長 す). Namun, jika Anda menerima telepon dari klien yang meminta untuk berbicara dengan atasan Anda, Anda akan mengatakan . Anda tidak boleh mengatakan 社長 dan ん, dan Anda harus menggunakan bentuk sederhana ( ). Itu tidak berarti Anda tidak menghargai atasan Anda, tetapi lebih sebagai entitas (perusahaan Anda) yang rendah hati terhadap klien.

Bahasa Jepang terus berkembang. Hal-hal yang dulu salah (seperti menggunakan kata kerja + ) atau lainnya, malah lebih umum digunakan pada saat ini. Dan, itulah yang membuat bahasa Jepang semakin menarik.

Eksistensi Aksara Jepang di Zaman Modern

Hiragana merupakan bentuk yang “corrupt” dari aksara Kanji, sejak Jepang tidak memiliki nada seperti di China. Dulu, ada beberapa aksara Kanji untuk satu suku kata. Jadi, ada beberapa Hiragana untuk mewakili satu suku kata tunggal. Suatu kali, Jepang memiliki 100 hingga 200 aksara Hiragana, sebelum menuju era yang lebih modern.

Tetapi, pada tahun 1900-an, ada revisi aturan di sekolah dasar Negeri Sakura dan hanya satu Hiragana yang dikaitkan dengan satu suku kata. Sejak saat itu, aksara Hiragana pun disederhanakan dan saat ini, Jepang hanya memiliki 46 Hiragana. Sementara, model usang dari Hiragana yang pernah digunakan disebut dengan Hentaigana.
Sementara itu, penyederhanaan aksara Kanji dilakukan Jepang tepat setelah Perang Dunia II, seperti menggunakan , bukan . Aksara Hanzi di China juga disederhanakan di tahun 1950-an. Mereka disebut dengan jiǎnhuàzì. Aksara-aksara ini jauh lebih sederhana dari aksara Kanji Jepang. Misalnya, telah menjadi .
Ada juga beberapa orang yang mencoba untuk meninggalkan Kanji karena kompleksitasnya, seperti Hisoka Maejima atau Yukichi Fukuzawa. Sebuah gerakan yang bertujuan untuk membakukan syllabaries Jepang untuk alfabet, Hiragana, Katakana, atau salah satunya, diciptakan. Pada tahun 1923, sebuah komite mengumumkan 1962 aksara Kanji standar untuk penggunaan umum. Perusahaan penerbitan surat kabar utama bereaksi terhadap hal ini dan merencanakan untuk mengurangi dua pertiga dari aksara 6000 Kanji yang telah digunakan.
Tepat setelah Perang Pasifik, GHQ mencoba untuk memperkenalkan abjad Inggris sebagai satu-satunya huruf standar untuk mewakili Jepang. Mereka percaya bahwa kompleksitas Kanji dibuat untuk mencegah pertumbuhan tingkat melek huruf dan menunda demokratisasi. Tetapi, survei menunjukkan bahwa tingkat buta huruf di Jepang hanya 2,1 persen dan akhirnya rencana itu dihentikan.
Sebenarnya, meninggalkan Kanji, Hiragana, dan Katakana, lalu memperkenalkan alfabet adalah hal yang tidak praktis. Pasalnya, ada terlalu banyak homofon dalam bahasa Jepang, terutama dalam kata-kata yang terbentuk dari aksara Kanji, karena fonem yang buruk dan itu akan menyebabkan kebingungan sosial. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata asal Jepang (yamato kotoba), bukan kata-kata pinjaman dari China, meski biasanya akan membuat kata bertambah panjang. Misalnya, 天皇 (kaisar) dibaca tenno (2 suku kata) dalam on-yomi, tetapi sumeramikoto (6 suku kata) dalam kun-yomi.
Selain itu, menggunakan Kanji dan syllabaries memungkinkan pembaca agar bisa menulis bahasa visual secara lebih efisien, tidak seperti alfabet. Sejak fonem Jepang dan struktur suku kata disederhanakan, jumlah syllabaries menjadi terbatas dibandingkan dengan milik Korea atau Vietnam. Selain itu, dengan menggunakan beberapa jenis karakter, seperti Kanji, Hiragana, Katakana, dan alfabet, Jepang dapat membaca kalimat lebih cepat, dan ini adalah keuntungan besar.

Tetapi, hal-hal yang berbeda mungkin terjadi di masa depan. Mungkin 100 atau 200 tahun kemudian, sejumlah besar kata-kata pinjaman Barat akan diperkenalkan ke Jepang, mendorong keluar ekspresi dari aksara asli China dan Jepang. Meningkatnya jumlah imigran akan membuat orang-orang mulai menggunakan alfabet untuk menulis. Pada akhirnya, Jepang meninggalkan Kanji, Hiragana, dan Katakana. Jadi, kemungkinan tidak ada lagi sastra asli lokal di zaman Jepang modern.

Profil & Biaya Kursus Asuka Japanese Language School, Sekolah Bahasa Jepang di Oita

Asuka Japanese Language School merupakan sebuah lembaga pendidikan Bahasa Jepang yang telah didirikan oleh Yoshimi Tanaka sejak tahun 1992 silam di Oita, Jepang. Sekolah bahasa yang telah memiliki lebih dari 600 alumni ini menerapkan sistem pendidikan yang unik dan menerima murid dari berbagai negara dan kultur yang ada untuk mempelajari Bahasa Jepang secara lebih intensif di Asuka Japanese Language School, Oita.

Di Asuka Japanese Language School menyediakan banyak kelas berukuran kecil demi memastikan bahwa setiap murid dapat memperhatikan setiap materi yang disampaikan dengan baik. Bahkan di Asuka juga menerapkan sistem ‘Japanese Only’, yang mewajibkan para siswa di sana untuk berkomunikasi hanya dengan Bahasa Jepang. Dengan sistem ini penguasaan dan penerapan Bahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari pun menjadi lebih mudah.
Sebagian besar murid yang belajar di Asuka berasal dari negara-negara seperti Nepal, Vietnam, China, hingga Korea Selatan. Selain menawarkan program kursus Bahasa Jepang, Asuka memiliki program ekstrakurikuler yang bebas diikuti oleh seluruh siswa, juga dan menyediakan asrama untuk menampung para siswa yang menempuh pendidikan di sana.
Terdapat 2 jenis kursus di Asuka Japanese Language School, yakni kursus dengan durasi 1,5 tahun dan kursus dengan jangka waktu 2 tahun. Biasanya para murid dapat menguasai Bahasa Jepang dengan fasih sekitar 1,5 tahun. Berikut rincian biaya kursus di Asuka Japanese Language School dalam satuan mata uang Yen dan Rupiah.
Biaya Kursus 2 Tahun
Periode
Biaya Seleksi
Biaya Seleksi
Biaya Pendidikan 1 tahun
Biaya Materi Ajar 1 tahun
Biaya Fasilitas
Asuransi Kecelakaan
Total
Tahun Pertama
Setelah otorisasi kelayakan penduduk ditetapkan
¥ 20.000
(Rp 2,3 juta)
¥ 60.000
(Rp 7 juta)
¥ 590.000
(Rp 68,9 juta)
¥ 30.000
(Rp 3,5 juta)
¥ 50.000
(Rp 5,8 juta)
¥ 10.000
(Rp 1,1 juta)
¥ 760.000
(Rp 88,8 juta)
Februari
¥ 295.000
(Rp 34,4 juta)
¥ 10.000
(Rp 1,1 juta)
¥ 25.000
(Rp 2,9 juta)
¥ 330.000
(Rp 38,5 juta)
Tahun Kedua
Agustus
¥ 295.000
(Rp 34,4 juta)
¥ 10.000
(Rp 1,1 juta)
¥ 25.000
(Rp 2,9 juta)
¥ 330.000
(Rp 38,5 juta)

Biaya Kursus 1,5 Tahun
Periode
Biaya Seleksi
Biaya Seleksi
Biaya Pendidikan 1 tahun
Biaya Materi Ajar 1 tahun
Biaya Fasilitas
Asuransi Kecelakaan
Total
Tahun Pertama
Setelah otorisasi kelayakan penduduk ditetapkan
¥ 20.000
(Rp 2,3 juta)
¥ 60.000
(Rp 7 juta)
¥ 590.000
(Rp 68,9 juta)
¥ 30.000
(Rp 3,5 juta)
¥ 50.000
(Rp 5,8 juta)
¥ 10.000
(Rp 1,1 juta)
¥ 760.000
(Rp 88,8 juta)
Tahun Kedua
Agustus
¥ 295.000
(Rp 34,4 juta)
¥ 10.000
(Rp 1,1 juta)
¥ 25.000
(Rp 2,9 juta)
¥ 330.000
(Rp 38,5 juta)

Biaya Asrama
Biaya Masuk & Keluar Asrama
Biaya Asrama
Total
¥ 100.000
(Rp 11,7 juta)
¥ 138.000 (setengah tahun)
(Rp 16 juta)
¥ 238.000
(Rp 27,8 juta)

Jika Anda berminat untuk mempelajari Bahasa Jepang lebih dalam di Asuka Japanese Language School, Anda dapat menghubungi:
Asuka Japanese Language School
1-4-22 Higashi-omichi, Oita, 870-0823, Jepang
Telp: 097-544-9114
Fax: 097-544-9107
Perwakilan di Indonesia:
Mayantara School, Jl. Puncak Mandala 40A Raya Tidar Malang 65146

Telp: 0341-5081465, 081.333.666.139, 0856.49.779794

Apakah Anime Lebih Menyenangkan Usai Belajar Bahasa Jepang?

Apakah Anda pernah mendengar istilah anime? Anime adalah animasi yang berasal dari Jepang yang digambar dengan tangan maupun teknologi komputer. Kata anime sendiri merupakan singkatan dari animation yang berasal dari bahasa Inggris. Di luar Jepang, istilah ini digunakan secara spesifik untuk menyebutkan segala animasi yang diproduksi di Negeri Sakura, meski tidak menutup kemungkinan bahwa anime juga dapat diproduksi di luar Jepang.

Di Indonesia, anime dikenal lewat bentuk komik dan juga acara di televisi. Khusus anime yang ditayangkan di TV Indonesia, umumnya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia untuk lebih mempermudah pemahaman mengenai jalannya isi cerita. Namun, bagi mereka piawai bahasa Jepang atau ingin belajar Jepang, biasanya cenderung menonton anime dalam versi aslinya.
Memang, ada banyak hal tentang bahasa Jepang yang bisa dipelajari melalui tontonan anime. Di sini, Anda bisa mendapatkan “speech melody” dan pengucapan suku kata Jepang. Selain itu, melalui anime, Anda juga akan memperoleh banyak nomina dan frase. Anime juga akan memberikan latar belakang emosional yang memfasilitasi proses belajar Anda.
Lalu, jika Anda telah belajar bahasa Jepang, apakah tontonan anime bisa lebih menyenangkan atau malah tidak? Jawabnya bisa iya, bisa pula tidak. Bisa iya karena Anda tidak lagi merendahkan diri dan terfokus pada teks, melainkan Anda bisa menghabiskan lebih banyak waktu pada karakter wajah, menikmati seni, dan menikmati tindakan atau aksi para tokoh, sehingga memungkinkan diri Anda untuk terlibat lebih dalam.
Namun, jawabannya bisa juga tidak, karena muncul banyak nimbus positif, yaitu bahwa ada perbedaan dan signifikansi lebih dalam untuk setiap kata yang diucapkan. Hal-hal yang mungkin dapat membuat Anda terpesona atau membuat Anda berpikir sebelumnya, sekarang muncul sebagai apa adanya mereka.
Meski demikian, bagi beberapa mereka yang memang gemar anime, pasti masih bisa menikmati menonton anime dangan banyak sub-judul, terutama ketika seri yang diharapkan muncul atau terbit. Hal ini terutama terjadi pada mereka yang tidak tinggal di Jepang, yang harus melakukan pemanasan pada sirkuit otak untuk menafsirkan bahasa Jepang, dan menjaganya untuk tetap fokus pada tiap-tiap episode yang ditonton.
Jika Anda telah menguasai bahasa Jepang, menonton anime juga dapat membuat Anda untuk mengambil rincian (memahami) linguistik. Misalnya, dengan latar belakang yang tepat dan pengalaman untuk “mendengarkan” nuansa yang dimaksudkan. Belum lagi ketika Anda tiba-tiba mengambil dan memahami kekhasan dalam gaya berbicara tiap-tiap karakter yang polos, yang mungkin mencerminkan sub-judul.

Singkat cerita, anime merupakan kick-start untuk minat mempelajari bahasa Jepang. Dan, dengan menguasai bahasa Jepang, pasti mengubah cara Anda untuk mengonsumsi anime. Karena, selain memperdalam pemahaman Anda tentang dunia anime, juga membuka alam semesta budaya Jepang yang mungkin tidak dapat dicapai dalam cara lain.

Metode Praktis Belajar Bahasa Jepang

Tak seperti tulisan di negara lain pada umumnya, tulisan (aksara) di Jepang terdiri dari berbagai jenis, yaitu Hiragana, Katakana, Kanji, dan Romaji. Yang menjadi pertanyaan sekarang, sistem tulisan manakah yang harus dipelajari terlebih dahulu (terutama dalam hal membaca) oleh seseorang agar bisa benar-benar lancar berbahasa Jepang?

Secara tradisional, para pakar menyarankan seseorang untuk mempelajari Hiragana terlebih dahulu, kemudian Katakana, lalu disusul Kanji. Hiragana adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang dan mewakili sebutan suku kata. Kegunaan Hiragana adalah untuk menulis akhiran kata; menulis kata keterangan, beberapa kata benda, dan kata sifat; menulis perkataan yang penulisan Kanji-nya tidak diketahui; menulis bahan bacaan anak; dan menulis furigana atau rubi.
Sementara, Katakana adalah sistem aksara untuk menuliskan kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diserap ke dalam bahasa Jepang, selain untuk menuliskan onomatope dan kata-kata asli dalam bahasa Jepang yang bersifat penegasan. Adapun Kanji, adalah aksara yang digunakan untuk melambangkan konsep atau ide (kata benda, akar kata kerja, akar kata sifat, dan kata keterangan).
Belajar membaca bahasa atau aksara Jepang memang membutuhkan usaha yang besar. Hal ini bukan merupakan tantangan yang mudah, karena bahasa Jepang ditulis menggunakan kombinasi karakter fonetik dan logographic, dengan Hiragana dan Katakana sebagai yang pertama, dan Kanji yang terakhir. Hampir setiap buku teks Jepang untuk non-penutur asli hanya memberikan pengenalan singkat dari Kanji, seperti seri Genki atau Obento. Jika Anda ingin dapat membaca Jepang dengan lancar, maka sangat disarankan untuk mengikuti metode berikut.
Metode ini pertama kali melibatkan bagaimana belajar menulis dan mengenali arti dari aksara Kanji, dan kemudian disusul dengan cara pengucapannya. Untuk diketahui, orang di Jepang harus “melek” membaca dan menulis dalam lebih dari 2.000 aksara Kanji, serta pembacaan tambahan lain sebanyak 1.000 aksara Kanji. Pasalnya, di Jepang, ada daftar resmi aksara Kanji yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Jepang yang mengharuskan masyarakat tahun 2.136 karakter aksara Kanji. Daftar karakter ini disebut dengan Jouyou kanji (常用 漢字).
Mungkin, ketika Anda mengetahui fakta ini, Anda langsung berkeringat. Namun, tidak perlu khawatir, karena tujuan metode pembelajaran ini adalah Anda setidaknya tahu 2.000 aksara Kanji. Angka 2.000 ditetapkan karena bahwa buku, surat kabar, manga, dan teks lainnya sebagian besar membatasi diri dengan menggunakan sekitar 2.000 karakter Kanji sehingga membuat isi materi “lebih ramah” kepada pembaca.
Jadi, setelah mengetahui tentang jumlah karakter Kanji yang wajib dikenal, kini mari menyelam ke dalam bagaimana Anda akan belajar tentang bahasa Jepang.
  • Belajar Hiragana dan Katakana (mungkin Anda sudah melakukan ini).
  • Belajar bagaimana menulis dan mengenali arti dari semua Jouyou kanji (常用 漢字).  Jika Anda mendedikasikan diri Anda secara rutin, tugas mengerikan ini dapat diselesaikan dalam waktu minimal 3 bulan.
  • Langkah selanjutnya adalah menghafal kosakata, karena sekarang Anda akan dapat menebak arti kata-kata. Alat terbaik untuk ini adalah sebuah perangkat lunak flashcard yang disebut Anki.
  • Setelah Anda telah menghafal 2.000 kata inti, langkah berikutnya adalah berlatih membaca. Mulailah dengan latihan pemahaman dasar, dan kemudian secara bertahap meningkatkan tingkat. Jika Anda terus berlatih, Anda akan membaca apa yang Anda ingin baca dalam waktu singkat.

Mungkinkah Belajar Bahasa Jepang Melalui Anime?

Anime merupakan kartun asal Jepang yang sangat digemari masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Dan, ternyata, rutin menonton anime juga dapat dijadikan cara bagi mereka yang ingin belajar bahasa Jepang. Ada banyak hal tentang bahasa Jepang yang bisa Anda pelajari melalui tontonan anime, di antaranya:

  • Anda akan mendapatkan “speech melody” dan pengucapan suku kata Jepang. Setelah Anda mulai berbicara, Anda secara naluriah akan tahu bagaimana mengucapkan kata-kata dan bagaimana bahasa Jepang yang baik harus terdengar. Anime melakukan hal ini jauh lebih baik daripada kursus yang bisa mengajarkan Anda.
  • Anda akan memperoleh banyak nomina dan frasa. Mempelajari frasa sangat mudah melalui anime, dan Anda bahkan akan selalu mendapatkan situational example ketika menggunakannya. Hal serupa juga berlaku untuk kata benda. Mereka sepenuhnya statis, dan dengan demikian cukup mudah dikenali dan menggunakannya kembali.
  • Anime akan memberikan latar belakang emosional yang memfasilitasi proses belajar Anda. Setiap entri akan mengingatkan Anda tentang adegan, karakter, atau seri yang Anda suka. Memang, ini tidak akan bekerja untuk semua kata-kata, tetapi cukup banyak dari mereka. Pada saat yang sama, anime memastikan bahwa Anda menjaga sikap positif terhadap bahasa itu sendiri.
  • Anda akan memperoleh banyak konteks budaya. Dilihat dari sudut pandang Barat, Jepang “aneh”. Ini bukan dalam arti “aneh dan gila”, tetapi hanya fakta bahwa banyak laku budaya dan sosial tertentu di Jepang yang memerlukan penjelasan jika Anda tidak pernah melihat mereka sebelumnya. Anime akan melayani hal-hal ini untuk Anda setiap hari di layar kaca, yang terkadang ditandai dengan humor berlebihan.
Meski demikian, perlu diingat bahwa anime juga tidak menyajikan beberapa hal, seperti:
  • Informasi gramatikal. Tata bahasa Jepang sekarang memang mungkin jauh lebih mudah (misalnya dibandingkan bahasa Jerman), tetapi tetap saja berbeda dari tata bahasa Barat. Tidak ada kesempatan bagi Anda untuk memahami struktur tata bahasa hanya dari mendengarkan anime.
  • Anime tidak memberikan kosakata kata kerja yang cukup. Ini bukan karena anime kurang menggunakan verba, tetapi karena verba Jepang terkenal sulit untuk dianalisis dalam bentuk audio tanpa memiliki pemahaman yang kuat tentang tata bahasa pertama. Ini terus berlanjut bahkan untuk beberapa waktu setelah Anda telah mendapatkan pemahaman dasar tentang bahasa Jepang.
  • Anime tidak memberikan Anda berbagai bahasa yang sopan yang mungkin bisa Anda pelajari dalam kursus. Meski orang-orang pasti akan memahami Anda, tapi Anda mungkin akan terdengar lebih kasar dari yang niat Anda.
  • Anime tidak (selalu) menyediakan Anda cara berbicara yang sepenuhnya sesuai untuk usia dan jenis kelamin. Cast anime sebagian besar adalah perempuan. Akibatnya, bahasa Jepang yang Anda ucapkan secara tidak sengaja diwarnai dengan beberapa frasa dan laku perempuan.
Lalu, bagaimana caranya belajar bahasa Jepang yang efektif melalui tontonan anime? Pertama, tonton anime yang dilengkapi subtitle selama beberapa tahun. Selama waktu itu, Anda dapat membaca Hiragana dan Katakana. Meski kegiatan ini membosankan, tetapi akan berguna di tempat-tempat yang tak terhitung jumlahnya nanti.

Setelah itu, bergabung dengan kelas kursus Jepang. Dengan Hiragana atau Katakana di bawah “ikat pinggang” Anda, Anda akan berada beberapa mil di depan kelas Anda. Kemudian, tetap menonton anime dari genre yang paling Anda sukai. Terakhir, jika ada biaya dan waktu luang, lakukan perjalanan ke Jepang karena ini akan menambah pengalaman berbahasa Anda menjadi lebih tinggi.